Hai, tidakkah kau lelah menatap wajahmu tahun demi tahun ketika hari tak pernah jemu memberi isyarat demi isyarat; apa yang ada pada wajahmu?
Luka lampau atau resah akan menyeringai ketika kali berkali kau sebut nama-Nya atau desar di pedalamanmu kian ligat menafsir usia yang kian jauh dari pelabuhan atau engkaukah itu berdiri di antara kolong langit khatulistiwa atau engkau yang berkali-kali menyeru suatu masa yang akan tiba, tapi tidak engkau pasti bagaimana dan di mana; apa yang ada pada wajahmu?
- Imlan Adabi, Bangsar, 15 Februari 2010
1 comment:
Cantik sajak demo... patut terus berpuisi... ramai peminat nanti sajak demo kat surat khabar... tak ada pun.
Kawe peminat sejatimu
Post a Comment